"awalilah harimu dengan senyuman, maka dunia akan tersenyum padamu"

Sabtu, 22 Desember 2012

Skoliosis

Jangan sekali-kali sepelekan jika punggung anda mulai sering pegal dan tampilan tulang belakang mulai abnormal ke arah samping.  Jika itu menimpa, Anda mungkin mengalami skoliosis, yang apabila bertambah parah bisa mengancam nyawa. Data terbaru mengungkapkan sepanjang 2011 ada 508 kematian yang disebabkan skoliosis di banyak negara, dimana Amerika Serikat menempati angka kematian tertinggi. The National Scoliosis Foundation AS menemukan fakta skoliosis terjadi pada 4,5% populasi di banyak negara dan lebih sering menimpa perempuan daripada laki-laki dengan rasio 2:1. Lantas bagaimana dengan di Indonesia? Kendati belum ada data pasti terkait jumlah penderita skoliosis, angkanya diyakini tidak sedikit.Skoliosis rupanya bukan kelainan baru. Anda ingat nama besar Alexander The Great (356-323 SM), Raja Kekaisaran Macedonia yang dikenal sebagai komandan perang terhebat sepanjang masa, diyakini juga mengalami skoliosis. Bahkan beberapa sejarahwan meyakini skoliosis turut pegang andil dalam penyebab kematian Alexander The Great.  Alexander The Great diduga menderita gangguan skoliosis bawaan (leher familial dan cacat tulang belakang).Apa Itu Skoliosis?Skoliosis diyakini berasal dari kata Yunani yang berarti bengkok. Dirangkum dari beberapa pendapat, didapatkan pengertian skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang ke arah samping yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada), maupun lumbal (pinggang).Hingga saat ini sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung. Dalam beberapa penelitian malah meyakini skoliosis bisa berasal dari faktor keturunan. Kebanyakan jenis skoliosis lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki, dan perempuan dengan skoliosis lebih cenderung membutuhkan pengobatan.Beberapa penyebab lainnya berhubungan dengan usia tua atau karena kekurangan mineral kalsium seperti masalah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Selain itu dari hasil penelitian juga menemukan hubungan sikap duduk terhadap skoliosis. Bila posisi duduk Anda selama ini tidak tepat dan berlangsung lama maka potensi terkena skoliosis makin besar.Gejala skoliosis antara lain bisa dilihat dari tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping, bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya, sering nyeri punggung, sering lelah pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama. Sementara pada skoliosis berat dengan lengkungan lebih besar dari 60 derajat bisa menyebabkan gangguan pernafasan.  Bahaya skoliosis tergantung dari tingkat keparahannya. Jika skoliosis dibiarkan terlalu lama maka akan berdapak pada terganggungnya organ dalam semisal paru-paru dan jantung. Tulang rusuk yang abnormal akan menekan paru-paru dan jantung sehingga si penderita bisa mengalami kesulitan bernafas.Pada skoliosis yang parah dengan derajat kebengkokan lebih besar daripada 90 derajat, dan berpotensi menyebabkan terjepitnya syaraf yang ada di sepanjang ruas tulang belakang sehingga terjadi kelumpuhan bahkan kematian. Sayang kebanyakan penderita tidak begitu memahami bahaya tersebut. Apakah Anda masih meremehkan skoliosis?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar